Tuesday, November 9, 2010

WE ARE PERFECT ENOUGH GUYS....;-P

TIADA MANUSIA YANG SEMPURNA, MELAKUKAN KESALAHAN ITULAH SIFAT MANUSIA.  ITU ADALAH LONTARAN KATA-KATA YANG SERING KEDENGARAN APABILA KITA MEMBICARAKAN TENTANG MANUSIA PALING JELAS YANG INGIN DISAMPAIKAN DALAM KATA-KATA INI ADALAH SESUNGGUHNYA MANUSIA ITU TIDAK SEMPURNA.

Ada dua pandangan tentang statement di atas:

i.  Manusia itu tidak sempurna, nah itu pasti tetapi apa yang tidak sempurna, akal, tubuh atau yang lain-lain? Manusia itu tidak sempurna kerana manusia itu mempunyai tarikh pasti iaitu tarikh hari kematian kita.  Maka tiada manusia yang sempurna kerana setiap manusia itu akan pasti mengakhira perjalanannya di dunia apabila sampa satu titik.


ii. Kita sering mengatakan yang kita tidak sempurna.  Itu sesuatu yang pelik kerana ianya sering kali diucapkan apabila kita melakukan kesalahan atau merasakan  satu kekesalan dalam diri tentang sesuatu kejadian. Misalnya kita sudah melakukan satu keputusan yang akhirnya memberi impak yang buruk kepada
kehidupan,jawapan yang kita gunakan adalah ' maafkan saya atas perkara yang berlaku, sebagai manusia kita tidak sempurna dan tidak terlepas dari melakukan kesilapan.'

Kita sebenarnya memujuk hati kita yang kesal tetapi pujukan tanpa taubat apalah ertinya. Kita sebenarnya  cukup sempurna , cukup cantik dan cukup segalanya untuk berjalan di mukabumi ini. Ketidaksempurnaan yang selama ini kita rasakan itulah sebenarnya kesempurnaan sebagai seorang manusia. Jika kita tiada ketidaksempurnaan itu, maka kita bukanlah tergolong dalam golongan makhluk dan juga manusia yang kuasanya adalah jauh lebih kecil dari Allah.

Ubahsuai dari Mingguan Wanita/ 14 Oktober 2010/ Dr Azhar b Mohamad Sarip - Perunding Emosi..

2 comments:

Anonymous said...

salam super women.........

Tiada Manusia Yang Sempurna

Allah Subhanahu wa Ta’ala menciptakan makhluk hidup dengan berpasang-pasangan. Allah jua yang menciptakan rasa saling tertarik kepada lawan jenis dan saling membutuhkan sehingga dengan itu dapat saling mengasihi dan mencintai untuk mendapatkan ketenangan dan kecintaan disamping melahirkan keturunan dalam kehidupannya. Untuk itulah Islam memerintahkan umatnya untuk melangsungkan pernikahan apabila telah memenuhi syarat yang telah ditetapkan.
Bila berbicara masalah pernikahan maka tidak terlepas dari individu-individu yang akan melaksanakannya. Sebagai manusia yang normal, adalah hal yang wajar jika mempunyai kriteria yang ideal terhadap calon pasangan hidup yang diinginkan. Misalnya bagi laki-laki yang normal akan menginginkan calon istri wanita yang berparas ayu lagi cantik, dari keluarga kaya, berotak pintar, keturunan orang baik-baik, berakhlak mulia, pandai berbaul, serta bisa membantu mencari nafkah, dan sebagainya. Begitu juga wanita ingin punya suami yang ganteng, kaya, sabar, pinter, bertanggung jawab, setia, berakhlak memikat, dan sebagainya.

Akibat kriteria yang terlalu tinggi ini, tidak sedikit laki-laki atau perempuan yang lebih senang membujang, karena kesulitan untuk mencari pasangan hidup yang diinginkan. Orang-orang yang dikenalnya tidak sesuai dengan keinginan dan dambaannya, mereka lebih baik menunda nikah daripada melaksanakan sunnah Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam.

Anonymous said...

Sering kita lupa … bahwa tidak ada seorang pun yang diciptakan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala dengan sempurna, sekalipun Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam, akan tetapi beliau ma’sum karena terpelihara dari segala kesalahan (dapat teguran langsung dari Allah jika melakukan kesalahan).

Sedangkan manusia pada umumnya adalah makhluk yang mempunyai banyak kelemahan, di antaranya yang telah Allah Subhanahu wa Ta’ala sebut dalam Al Qur’an :

“Allah hendak memberikan keringanan kepadamu dan manusia dijadikan bersifat lemah.” (QS. An Nisa’ : 28)

Manusia diciptakan Allah suka keluh kesah. Sebagaimana firman Allah Subhanahu wa Ta’ala :

“Sesungguhnya manusia diciptakan bersifat keluh kesah lagi kikir.” (QS. Al Ma’aarij : 19)

“Yaitu orang-orang yang kikir dan menyuruh orang lain berbuat kikir dan menyembunyikan karunia Allah yang telah diberikan-Nya kepada mereka … .” (QS. An Nisa’ : 37)

Allah Subhanahu wa Ta’ala yang menciptakan manusia dengan aneka ragam bentuk anggota badan, berbagai bentuk paras wajah, dan berbagai kepribadian yang kesemuanya ini tidak ada yang sama, sekalipun dua anak kembar dari satu sel, Subhanallah. Ada yang berparas ayu, manis, bahkan sangat cantik. Juga ada yang berwajah sedang, tidak ayu, bahkan jelek. Ada pula lelaki yang bertubuh besar tinggi, kekar, atau gadis yang anggun dan tinggi semampai. Ada yang anggota tubuhnya sempurna juga ada yang kurang bahkan tidak sempurna. Ada yang berkulit putih, kuning langsat, sawo matang, merah, bahkan hitam pekat. Semua ciptaan Allah dan Allah juga yang telah menyediakan pasangannya.

Memang ada manusia yang mencakup 4 kriteria yang disabdakan oleh Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam sebagai kelebihan dalam dirinya. Cantik/tampan, dari keluarga yang mampu dan kaya, keturunan orang baik-baik, dan baik Dien-nya (agamanya). Jika kita diberi oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala pasangan yang seperti ini maka seharusnyalah kita banyak bersyukur kepada-Nya karena sangatlah jarang kita dapati di masa sekarang ini. Walaupun demikian tetap tidak akan terlepas daripada kekurangan yang ada pada sisi lain.

Dengan sifat kebijakan Allah Ta’ala dan keadilan-Nya, Dia tuntunkan pada hamba-Nya dalam mencari pasangan hidup. Ditekankan pada hal Dien-nya (agamanya). Seseorang tidaklah selalu memiliki paras cantik, tidak semua dilahirkan dari keturunan yang baik, dan tidaklah banyak yang dari keluarga kaya. Akan tetapi untuk menjadi orang yang baik agamanya, semua orang dapat memilikinya bagaimanapun keadaannya, tak terkecuali. Dimuliakannya seseorang dalam hal agamanya, karena faktor keimanan dalam hatinya.

Kesimpulannya tidak ada manusia yang sempurna di dunia ini. Apakah tidak ada makhluk Allah yang sempurna? Jawabnya, ada. Makhluk Allah Subhanahu wa Ta’ala yang sempurna adalah yang ada di Surga, yaitu para bidadari dan wildan. Mereka diciptakan Allah Subhanahu wa Ta’ala sebagai pasangan untuk manusia di Surga. Bidadari tersebut berparas sangat cantik, montok-montok, selalu harum baunya, dan selalu dalam keadaan gadis. Tidak ada kekurangan padanya. Gambaran bidadari di Surga banyak kita dapati dalam Al Qur’an. Di antaranya :

“Mereka bertelekan di atas dipan-dipan berderetan dan Kami kawinkan mereka dengan bidadari-bidadari yang cantik bermata jeli.” (QS. Ath Thuur : 20)

“Dan (di dalam Surga itu) ada bidadari-bidadari yang bermata jeli. Laksana mutiara yang tersimpan baik.” (QS. Al Waqi’ah : 22-23)

“Di dalam Surga-Surga itu ada bidadari yang baik-baik lagi cantik-cantik.” (QS. Ar Rahman : 70)

Mereka disiapkan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala untuk para hamba-hamba-Nya yang beriman, yang selalu mengekang hawa nafsunya di dunia ini, dan menjalankan perintah-Nya. Wallahu A’lam Bis Shawab

Total Pageviews

visitors online